Salah satu cara untuk mempromosikan bisnis di era digital adalah membuat website, website yang bisa diakses 24 jam selama 7 hari.
Selain untuk bisnis, website juga bisa Anda gunakan untuk mengekspresikan diri dengan membagikan informasi yang Anda kuasai dalam bentuk tulisan.
Maka dari itu saya merekomendasikan Anda untuk membuat website agar Anda bisa menjangkau lebih banyak audiens (calon pembaca informasi hingga klien/pembeli) secara online dan tanpa batas.
Namun sebelum membuatnya, pastikan Anda mempersiapkan hal-hal di bawah ini agar pembuatan website Anda efisien dan hasilnya optimal. Apa saja? Mari kita mulai dari yang pertama.
Tentukan Tujuan dari Pembuatan Website
Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, kenapa Anda harus membuat website? Siapakah audiens yang Anda targetkan? Tujuan seperti apa yang ingin Anda capai?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas sudah pasti bervariasi, tapi Anda wajib menemukan jawabannya.
Kenapa? Agar nanti Anda dapat menentukan strategi dan taktik apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan Anda.
Contoh jawaban dari pertanyaan kenapa harus membuat website:
- Mempromosikan brand
- Menjual produk
- Menjual jasa
- Membagikan informasi edukasi yang spesifik, dst
Contoh jawaban untuk pertanyaan siapakah audiens Anda:
- Pelajar (dari SD sampai SMA)
- Mahasiswa
- Karyawan
- Pebisnis
- Laki-laki atau perempuan, dst
Contoh jawaban dari apa tujuan ingin dicapai:
- Brand semakin dikenal secara luas
- Penjualan produk atau jasa naik 20%
- Minat orang-orang tentang edukasi tertentu meningkat
Setelah Anda mengetahui tujuan Anda dalam membuat website, sekarang saatnya Anda menentukan nama domain website.
Memilih Nama Brand (Merek) & Domain Website
Sebelum membuat website, satu hal yang tidak kalah penting adalah pemilihan nama merek dan domain website Anda.
Penamaan merek: Apakah nama mereknya merefleksikan produk Anda dan harapan Anda kedepan? Apakah nama merek ini tersedia untuk didaftarkan di DJKI. Tidak lupa untuk menghindari nama merek yang mirip, karena nama merek yang mirip pasti akan membuat bingung konsumen dan terasa tidak unik.
Domain: Cek ketersedian nama domain yang sesuai dengan nama Brand Anda tadi, cobalah untuk unik, dan usahakan agar mudah diingat. Jika tersedia, segera daftarkan domain tersebut di penyedia layanan domain yang Anda percayai. Tidak lupa untuk memikirkan nama akun lainnya seperti nama akun media sosial dan yang semisalnya.
Mempertimbangkan Platform Website yang Akan Digunakan
Tujuan Anda membuat website sudah jelas, nama merek dan domain juga sudah Anda dapatkan. Lalu, langkah yang harus Anda pertimbangkan selanjutnya adalah platform website yang akan Anda gunakan.
Apakah Anda akan menggunakan CMS (Content Management System) atau Manual (coding).
Website yang dibuat manual mengharuskan Anda membuat website dari 0 menggunakan bahasa pemrograman, misalnya HTML, CSS, JavaScript, PHP, Ruby, React, dsb. Anda harus memiliki skill teknis yang cukup untuk membuat website secara manual, waktu yang panjang, dan dana yang lebih besar jika mempekerjakan programmer untuk membuat website dengan berbagai fitur yang Anda mau di dalamnya.
Sementara itu CMS, bisa Anda gunakan untuk membuat website dengan lebih cepat, dana yang lebih hemat, dan biasanya tanpa harus mempertimbangkan skill coding. Dengan CMS Anda tidak hanya membuat website, tapi juga bisa memproduksi, mengedit, menghapus, dan mengatur konten di dalamnya. Contoh CMS antara lain: WordPress, Joomla, Drupal, Wix, Shopify, dst. Pastikan Anda memilih platform website sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang Anda miliki.
Menentukan Tema dengan Desain Responsif
Hal yang harus Anda persiapkan selanjutnya adalah tema atau desain website yang responsif.
Kenapa harus desain responsif? Karena audiens yang datang ke website kita tidak hanya dari perangkat desktop, tapi juga dari seluler dan juga perangkat tablet.
Jika website Anda tidak responsif, kemungkinan besar kinerja website Anda di perangkat seluler/tablet akan buruk dan membuat user experience (pengalaman pengguna) menjadi jelek.
Bagaimana cara menerapkan desain website yang responsif?
Cara pertama, apabila Anda menggunakan programmer sebagai pembuat website, Anda bisa ajukan ke mereka untuk membuatkan tema desain website yang responsif.
Kedua apabila Anda menggunakan CMS, Anda bisa memilih tema-tema yang mencantumkan fitur desain responsif.
Jika Anda menggunakan CMS WordPress, berikut adalah beberapa tema website yang memiliki fitur desain responsif:
- Divi
- Astra
- Hestia
- Float
- Benson
- Felt
- Neve
- GeneratePress
Selain mempertibangkan desain web yang responsif, perhatikan juga tema website yang ringan dan cepat agar website Anda semakin mudah diakses oleh audiens.
Mengecek Penyedia Layanan Hosting
Hal kelima yang harus Anda persiapkan sebelum membuat website adalah mengecek penyedia layanan hosting.
Mengapa ini penting? Karena performa hosting yang Anda pakai akan memengaruhi bagaimana performa website Anda kedepannya.
Salah satu indikator performa hosting adalah uptime, ttfb (Time to First Byte), harga, dukungan (customer service) hingga jenis hosting.
Uptime merupakan total waktu server hosting on dan berjalan, rata-rata uptime hosting yang ada adalah 99,40%, semakin tinggi semakin baik.
TTFB adalah jumlah waktu yang dihabiskan saat proses permintaan URL sampai penerimaan data byte pertama dari server, semakin singkat ttfb, maka semakin bagus.
Pertimbangan harga hosting juga tidak boleh Anda lewatkan, pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Jangan terlalu terpaku pada harga, karena terkadang harga murah belum tentu murahan, dan harga mahal belum tentu juga stabil. Anda bisa lakukan sedikit riset secara online atau melihat ulasan si penyedia layanan hosting pilihan Anda.
Salah satu hal yang penulis rasa sangat krusial, yaitu dukungan penyedia layanan hosting. Biasanya dalam bentuk live chat, telepon, atau metode ticket support. Pilihlah hosting dengan layanan dukungan pelanggan yang optimal, karena kita tidak mau ketika ada masalah server ternyata si penyedia hosting lambat dalam menanggapi keluhan kita. Pertimbangkan juga tentang jenis server, apakah Anda akan memilih shared hosting, dedicated hosting, cloud hosting, atau VPS (Virtual Private Server). Sekali lagi, pilihlah jenis hosting sesuai dengan anggaran dan kebutuhan website Anda. Untuk website mikro Anda bisa memulainya dengan jenis shared hosting, sedangkan website besar Anda bisa menggunakan dedicated hosting.
Pemilihan Topik Konten Artikel
Pertimbangkan topik konten artikel yang nantinya akan Anda produksi selama website Anda berjalan. Topik yang Anda pilih haruslah sesuai dengan tujuan dan/atau produk website Anda. Contohnya jika website Anda menjual produk spare part mobil dan motor, maka Anda bisa memilih otomotif sebagai topik konten artikel Anda.
Tidak lupa juga untuk memilih jenis kueri, apakah itu informational, commercial, transactional, dan navigational. Pilihlah jenis kueri yang paling cocok dengan tujuan website yang telah Anda rencanakan di awal.
Informational: Umumnya berdasarkan pertanyaan audiens seperti siapa, apa, di mana, kapan, kenapa, dan bagaimana. Contoh: “Bagaimana cara membersihkan busi motor”.
Commercial: Biasanya audiens mencari jenis kueri ini ketika mereka sedang mempertimbangkan untuk membeli sesuai. Contoh: “Merek busi motor yang awet dan tahan lama”
Transactional: Jenis kueri ini biasanya dimaksudkan ketika audiens ingin melakukan pembelian terhadap suatu produk. Contohnya: “Jual/Beli busi NGK online”
Navigational: Sebuah kueri yang diketikan audiens untuk mengunjungi website tertentu. Contoh” “tokopedia, bukalapak, gojek”.
Pertimbangkan SEO untuk Mendatangkan Traffic
Terakhir namun tidak kalah penting, pertimbangkan juga dari sisi digital marketing, khususnya SEO (Search Engine Optimization).
Apa itu SEO? SEO merupakan serangkaian kegiatan/tindakan untuk meningkatkan visibilitas dan traffic website di Search Engine seperti Google.
SEO sendiri setidaknya terbagi dalam 3 aspek optimasi:
- On-page technical
- On-page content
- Off-page
Lalu mengapa harus SEO? Jawabannya karena lebih dari 53% website traffic datang dari organic search dan 61% marketer mengatakan SEO menjadi prioritas aktivitas marketing mereka.
Jadi, mengabaikan SEO dari aktivitas marketing Anda merupakan langkah yang sangat tidak cermat.
Nah, bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut mengenai SEO silakan subscribe di turnbacklink.com atau bisa juga kunjungi website DailySEO.
Penutup
Apapun yang hendak kita kerjakan akan menjadi lebih mudah dan baik jika kita mempersiapkannya terlebih dahulu, tentunya untuk menunjang pekerjaan kita, begitu pula ketika akan membuat website.
Website yang baik adalah website yang telah direncanakan secara matang, sehingga performa website nantinya bisa diukur apakah sudah optimal atau masih butuh perbaikan. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat, dan jika ada pertanyaan atau ide lainnya silakan tuliskan di kolom komentar ya!
Tentang Artikel
Artikel ini adalah bentuk kolaborasi antara TurnBackLink dan DailySEO.id sebagai media informasi seputar Search Engine Optimization di Indonesia.