Hai-hai, Kadet! Siapa disini yang masih suka bingung membedakan jenis-jenis website? Sini-sini, kayaknya artikel ini buat kamu banget.

Karena semakin tumbuhnya kesadaran bisnis untuk memanfaatkan channel Digital sebagai bagian dari aktivitas marketing, menjadikan Website sebagai salah satu platformnya, ikutan naik (dalam hal trend positif, loh, ya).

Buat kamu-kamu para kadet, yang sedang kepikiran bikin website, ternyata website itu banyak jenisnya, lho. Banyak jenis dan kategori website ini disesuaikan dengan tujuan (untuk apa dibuatnya), dan tujuan tersebut mempengaruhi fungsinya (termasuk didalamnya harus ada fitur apa saja). 

Yuk coba kita bahas jenis-jenis website berdasarkan kategorinya biar kamu lebih paham bedanya.

1. Corporate Website

Sumber: Dribble.com

Pertama, ada website untuk bisnis atau perusahaan, biasanya berbentuk company profile. Website dengan kategori jenis ini dimiliki sama perusahaan atau bisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasanya.

Berdasar tujuan utamanya, tentu saja demi mengenalkan si Bisnis atau produk yang dimiliki, menambah jangkauan brand (brand awareness), dan bisa keliatan oleh lebih banyak orang. 

Disini ini umumnya tersaji informasi tentang perusahaan, profil pendiri atau owner, direksi, produk hingga jasa yang ditawarkan. Jika menyediakan produk atau jasa, biasanya juga suka ditemukan testimoni pelanggan yang pernah pakai, tujuannya tidak lain biar makin meyakinkan calon customer/pelanggan mereka.

Jika kalian mencari inspirasi design untuk website company profile yang lain, kalian mungkin perlu baca artikel tentang Contoh desain Web Corporate inspiratif: Mulai dari yang serius, hingga bikin terpukau berikut ini.

2. Media Website

Sumber: Kumparan.com

Hayo, siapa yang masih tidak bisa membedakan mana situs Media yang beneran Media, atau berpura-pura seperti media? 

Karakter utama dari website jenis media ini ada banyak berita update, tapi didalamnya juga kadang ditemukan artikel-artikel tips bersifat informasional hingga tutorial gitu. Lantas, apa yang membedakan mereka dengan website yang dibuat sama blogger?

Jika blogger, penulisnya cuma satu, sedangkan media, penulisnya bisa banyak, terlebih, mereka terdaftar di lembaga PERS resmi, dan jika kamu ingin difeature di Google News, kamu perlu mendaftarkan website media tersebut di Google. Tujuannya agar tidak sembarang menyediakan informasi hoax, lho!

3. Website E-commerce

Sumber: Wignja.com

Lalu ada website e-commerce, atau kepanjangan dari Electronic Commerce. Website dengan kategori seperti ini tuh, biasanya diperuntukan untuk belanja online. Dimana terdapat fitur transaksi jual-beli.

Di sini, Kadet bisa menemukan katalog produk, keranjang belanja, sistem pembayaran, dan fitur lain yang memudahkan kita dalam berbelanja online. Lalu apakah tokopedia, bukalapak, shopee, dan website-website sejenis itu termasuk ke dalam E-commerce? Ya, secara fitur, mereka masuk ke dalam kategori E-commerce.

Namun, secara khusus E-Commerce dikategorikan sebagai fitur bagi website yang memiliki produk didalamnya, karena Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dll bukan pemilik produk yang dijual, mereka disebut sebagai marketplace.

4. Website Marketplace

Sumber: tokopedia.com

Secara penjelasan, Marketplace adalah website yang mempertemukan pembeli dan penjual dalam satu tempat, didalamnya terdapat fitur untuk melakukan transaksi E-Commerce. 

Sehingga, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan website yang mempertemukan antara penjual dan pembeli, masuk ke dalam kategori ini.

Nah, jangan salah lagi, ya, membedakan Marketplace, dan E-Commerce.

5. Blog

Sumber: Agentestudio.com

Kalau yang satu ini, pasti Kadet tidak asing, ya kan?

Website yang dipakai sama individu atau personal untuk berbagi pikiran, pengalaman, pengetahuan, atau minat mereka biasanya dikategorikan sebagai Blog. Didalamnya berisi artikel, tulisan pribadi, opini, dan konten-konten lain yang diurutkan berdasarkan kategori tertentu. 

Blog bisa jadi platform yang kuat untuk mengungkapkan ide, membangun interaksi dengan pembaca, hingga perpanjangan tangan brand dalam mempengaruhi target audiencenya.

6. E-Learning Website

Sumber: RevoU.co

Website dengan karakteristik ini sempat viral semenjak pandemik Covid19 merebak di Indonesia. Website jenis ini umumnya digunakan sebagai media berbagi materi pendidikan, kursus online, dan aktivitas belajar secara online lainnya. 

Website ini bisa dipakai oleh institusi pendidikan, organisasi yang menyelenggarakan pelatihan, atau individu yang punya program atau keinginan berbagi pengetahuan hingga skill khusus ke audiens yang lebih luas. Biasanya, website jenis ini akan dilengkapi dengan modul pembelajaran interaktif, video tutorial, dan tes online.

7. Social and Community Platform

Sumber: digitalinformationworld.com

Yang terakhir, ada portal komunitas dan sosial. Nah, website jenis ini tuh buat memfasilitasi interaksi antar anggota komunitas atau pengguna dengan minat yang sama. Di sini kamu bisa nyari forum diskusi, grup diskusi, pesan pribadi, dan berbagi konten. Contohnya seperti Facebook, LinkedIn, atau Reddit.

Gimana, Kadet, masih bingung untuk menentukan website kamu masuk kategori yang mana? Semoga informasi diatas bisa membantu kamu dalam menjelaskan saat hendak membuat website, ya. 

Kalo urusan hosting website, kamu tetap bisa mempercayakan ke Dewaweb sebagai penyedia Cloud Hosting, jadi mau website apapun, data kamu aman tersimpan disana, plus dengan sertifikasi ISO 27001 untuk standar keamanan informasi digital, website kamu akan lebih terlihat profesional.

Kebetulan, sekarang lagi ada promo diskon hingga 45% hosting website disana. Kapan lagi punya website dengan harga yang terjangkau, cuss cek promonya disini.

Shania Ratna Anjani

Penikmat senja di balik punggung teduhmu yang lapang, gemar menulis rencana masa depan yang kadang tidak bisa di duga