Saat memulai aktivitas digital marketing, sebaiknya dimulai dari beriklan (Google Ads), atau pakai SEO (Organik), ya? Pertanyaan itu terus berdatangan ke inbox kami di TurnBackLink. Lalu, mana yang kami rekomendasikan?

Kadet, dalam strategi untuk mendatangkan traffic ke website, kita mengetahui dua jenis cara tersebut diatas. Apa sih perbedaan antara keduanya? 

Kami coba buatkan artikel ini, sebagai bahan perbandingan, dinilai dari pengertian, cara, serta keuntungan dan kekurangan saat menggunakan masing-masing sumber traffic.

Sumber: Pixabay.com

Paid traffic merujuk pada kunjungan ke Own Media (bisa berupa situs web, atau akun social media) yang diperoleh melalui aktivitas berbayar/atau mengeluarkan budget. 

Bisa berbentuk iklan PPC (Pay-Per-Click) seperti Google Ads, iklan di media sosial (seperti Facebook, Instagram, TikTok), dan aktivitas afiliasi seperti membayar influencer untuk mempromosikan produk, atau sekadar memberikan Give Away.

Selama tujuannya untuk mendatangkan traffic atau kunjungan dengan mengeluarkan biaya (secara kontinu/terus menerus), maka sumber traffic tersebuk dikategorikan sebagai Paid Traffic. 

Kelebihan dari Paid Traffic

Sebagai bagian dari strategi, paid traffic memiliki kelebihan yang membuatnya direkomendasikan bagi bisnis yang baru mulai menggunakan strategi Digital Marketing, kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

1. Kendali penuh 

Dengan paid traffic, Kadet memiliki kendali penuh atas iklan yang akan tampil, mulai dari mengatur target audiens, kata kunci (jika menggunakan Google Ads), dan jumlah anggaran  yang bisa disesuaikan kebutuhan (mulai dari harian, mingguan, bahkan bulanan).

2. Hasil yang diperoleh cukup cepat

Dalam banyak kasus client-client yang kami kelola, paid traffic dapat memberikan hasil yang lebih cepat, jika dibandingkan dengan strategi SEO. Terutama jika berkaitan dengan strategi Awareness pada tahap awal.

Kita bisa menjadikan website kita langsung berada dibagian atas hasil pencarian (Search Engine Result Page) untuk keyword-keyword yang memiliki tingkat persaingan tinggi, selama budget dan bid strateginya sesuai.

3. Performance Oriented Marketing

Ada alasan tersendiri terkait mengapa Paid Ads dikenal sebagai Performance Marketing, mengingat dalam kurun waktu tertentu, performanya dapat diukur, berdasarkan budget yang dikeluarkan, dan hasil yang diperoleh. 

Dari data tersebut, bisnis bisa menentukan langkah strategis terkait alokasi dana pada periode berikutnya, dengan memproyeksikan berapa hasil yang didapatkan. Bagi bisnis yang ingin segera mendapatkan hasil, hal tersebut sangat membantu dalam proses growth.

Kekurangan dari Paid Traffic

Namun, tetap ada beberapa kekurangan yang sebaiknya Kadet perhatikan, berkaitan dengan implementasi stratei Paid Traffic ini, yaitu:

1. Alokasi Budget

Yup, ini adalah kekurangan yang kadang menjadi pertimbangan bagi beberapa bisnis, terutama mereka yang memiliki pendanaan terbatas. Dalam beberapa kasus, terutama jika ingin menggunakan Google ads dengan menargetkan keyword dengan tingkat kompetisi yang tinggi.

Kadang, hasil yang didapatkan bisa tidak sesuai dengan ekspektasi, mengingat pada saat memulai aktivitas Digital Marketing, kita perlu mendapatkan data, atau setidaknya memberikan algoritma iklan untuk mempelajari behaviour dari target audience yang telah di set.

Secara alokasi budget, hal tersebut menjadi pertimbangan terberat, karena budget digunakan untuk mendapatkan data, yang perlu diproses lebih lanjut oleh tim Data Analyst atau tim marketing.

2. Ketergantungan Dengan Iklan

Traffic yang datang ke website kita akan disesuaikan dengan strategi alokasi budget, artinya jika ingin tetap stabil, kita perlu mengatur budget spending. Saat budget spending tidak masuk/tidak sesuai, jumlah trafik mungkin akan mengalami penurunan.

3. Perlu seseorang untuk mengatur

Walau bisa automate, namun perlu dedicated person untuk mengatur jumlah budget harian, atau memonitor performa dari Paid Traffic yang kita lakukan. Dan juga perlu orang yang paham tentang bagaimana membaca data, serta melakukan analisa efektifitasnya.

Organic Traffic

Sumber: Pixabay.com

Jika Paid Traffic adalah kunjungan ke website atau akun sosial media dari aktivitas “membayar”, maka organik traffic adalah sebaliknya.

Organic traffic merujuk pada kunjungan atau traffic yang didapatkan secara “gratis” ke Own Media kita (bisa berupa website, atau akun sosial media). Kalau website, organic traffic ini datang dari search engine yang menampilkan website kita, saat seseorang mencari sesuatu menggunakan keyword dan query.

Baca tentang Search Engine : Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Mesin Pencari

Untuk bisa muncul di halaman hasil pencarian, perlu dilakukan aktivitas yang disebut sebagai Search Engine Optimization (SEO). Sedangkan untuk social media, akun kita ditemukan karena melakukan aktivitas Social Media Optimization (SMO).

Kelebihan dari Organic Traffic

Karena sifatnya yang “hampir” gratis, menjadikan organic traffic salah satu cara memangkas budget untuk Paid Traffic. Tapi tidak hanya itu saja, berikut kelebihan yang dimiliki oleh Organic Traffic:

1. Jangka panjang/evergreen

Salah satu kelebihan organic traffic adalah benar-benar tanpa biaya, alias gratis. Bayangkan, saat sebuah website atau URL muncul, setelah seseorang mengetik keyword di Search Google, mereka langsung menjadi traffic bagi website yang dikunjungi.

Baca : Cara Mudah Berada di Page One Google, berdasarkan studi kasus kami

Dan website tersebut akan tetap muncul untuk orang lain, tanpa beriklan atau mengeluarkan budget iklan. Selama relevan, dan memenuhi kaidah aturan SEO Friendly yang ditetapkan oleh mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing, dll.

2. Kepercayaan dan Authority

Salah satu faktor SEO Friendly, agar sebuah website bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian adalah Authoritativeness. Ini tertulis jelas dalam Search Quality Raters Guideline yang diterbitkan oleh Google.

Artinya, saat sebuah website memiliki Authority, Google dengan senang hati menampilkan website tersebut sebagai hasil yang relevan kepada audiencenya secara terus menerus. 

Sebagai sebuah website dengan tingkat authority yang bagus, berarti website kita memiliki informasi yang terpercaya, dan banyak orang cenderung menyukai informasi yang terpercaya. Jika website kita memiliki jasa atau produk, tingkat kepercayaan ini sangat penting untuk mempengaruhi audience agar segera membeli atau menggunakan produk yang kita miliki.

3. Biaya yang lebih rendah

Melakukan proses Search Engine Optimization bukan berarti tanpa biaya, namun jika dihitung dengan Paid Ads, maka biayanya jauh lebih murah/rendah, dan secara Return of Investment akan lebih menguntungkan.

Biaya yang dikeluarkan lebih kepada biaya untuk menggaji seorang SEO Specialist, Pembuat Konten Artikel (bisa seorang copywriting), hingga aktivitas content marketing lainnya.

Kekurangan Organic Traffic

Namun, jelas harus diingat bahwa ada beberapa tantangan dalam mendapatkan traffic secara organic, sehingga menjadi kekurangan strategi ini, yaitu:

1. Butuh Kesabaran

Melakukan proses SEO tidak sesingkat Paid Ads, butuh konsistensi, dan repetisi. Sehingga hasilnya mungkin tidak bisa didapatkan dalam waktu 1 hari. Dalam pengalaman kami, setidaknya butuh minimal 1 bulan, hingga 6 bulan, agar konten kita bisa terindex di database mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing, dll.

2. Persaingan yang tinggi

Untuk tetap berada di halaman pertama hasil pencarian, persaingannya sangat tinggi, terutama berkaitan dengan relevansi.

Tidak jarang, sebuah website bisa tergeser dari halaman pertama, hanya karena kalah relevan dengan website kompetitor. Menjadikan website perlu dilakukan proses optimasi, dari sisi kontennya, agar tetap relevan.

3. Butuh SEO Specialist yang kompeten

Karena berkaitan dengan proses yang kompleks, menjadikan tugas Search Engine Optimization tidak mudah.

Disini dibutuhkan seorang SEO Specialist yang kompeten, bukan hanya dari sisi optimasi, tapi juga memahami bagaimana menggabungkan teknik SEOnya untuk mendukung objektivitas bisnis. 

Faktanya, SEO bukan sekadar membuat website berada di halaman pertama SERP, tapi merubah traffic yang masuk ke dalam website menjadi pembeli, atau pelanggan atas produk dan jasa yang kita tawarkan.

Mana yang harus dipilih oleh Bisnis?

Semua akan dikembalikan kepada strategi bisnis Anda, ya, Kadet! Saat bisnis baru pertama kali dan mengharapkan hasil yang cepat, maka Paid Traffic adalah jawaban pasti. Sebaliknya, jika bisnis ingin menjaga stabilitas keuangan, maka Organic Traffic adalah pilihan tepat. 

Masing-masing sudah tersedia pilihan sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya, tinggal bagaimana bisnis menentukan langkah strategis.

Radius Arianto

Sangat antusias untuk terus belajar segala hal tentang Digital Marketing, terutama SEO yang selalu menantang. Berpengalaman lebih dari 9 Tahun membantu bisnis berkembang dengan strategi akusisi pengguna melalui channel organik.