Dalam strategi Digital Marketing, ada salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendatangkan target audience ke website kita. Istilah kerennya sih, Akusisi pengguna (user acquisition), yaitu dengan memanfaatkan Search Engine Marketing.

Search Engine, jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Mesin Pencari, yaitu sebuah platform yang dirancang untuk mencari informasi, berkas, hingga media-media seperti video, gambar, file dokumen, yang berada di Internet dengan status open for crawl (dapat di lacak).

Search Engine sendiri merupakan program, yang terdiri dari berbagai algoritma dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI). Berfungsi menemukan semua informasi yang bisa di akses, mengkelompokannya, dan menyimpannya secara sementara, untuk kemudian di kembalikan dalam bentuk hasil pencarian (Search Result).

Cara Kerja Dari Mesin Pencari

Karena terdiri dari serangkaian algoritma kecerdasan buatan, agar bisa mengerjakan tugasnya dengan baik, mesin pencari memiliki robot yang setiap saat melakukan pekerjaan seperti:

1. Crawling/Perayapan

Adalah proses untuk mencari informasi yang tersebar di seluruh jaringan www dan ftp, Ia akan mengunjungi setiap situs yang memungkinkannya mengakses file/folder di dalamnya.

Ya, Robot ini punya kemampuan untuk mengakses itu semua, jika tidak di atur oleh Robots.txt. Selama tidak ada aturan yang jelas dalam file tersebut (alow/disalow), maka Robot akan mengakses setiap isi folder dalam website, dan mengikuti setiap link yang ada di dalamnya.

Selain mengakses setiap file di dalam folder, Robot juga membaca informasi dari sebuah halaman, seperti title, description, paragraf, heading, image, link, dan informasi-informasi lain menggunakan HTML tag yang bisa dikenali.

2. Indexing/Penataan

Setelah selesai melakukan crawling, Robot kemudian akan menyimpan semua informasi yang berhasil di crawling, dalam bentuk cache (potongan kecil informasi), dan menyimpannya dalam server. Hal ini kemudian di kenal dengan istilah Indexing.

Tujuan dari indexing ini untuk memudahkan Robot, untuk memanggil informasi berdasarkan query yang diketikan oleh user di search bar, secara cepat. Robot ini akan memanggil informasi berdasarkan kata-kata yang ada di dalam query tersebut, yang kemudian kita kenal sebagai Keywords (kata kunci).

Jadi, Robot akan memeriksa file cache yang sudah di simpan tadi, mencari manakan dari cache-cache tersebut yang memiliki potongan informasi berdasarkan keyword-keyword yang ada. Jika menemukan yang sesuai, maka Robot akan menampilkan hasil berupa judul dan deskripsi dari setiap website yang relevan kedalam halaman hasil pencarian (Search Engine Result Page/SERP).

3. Ranking/Pengurutan

Setiap website yang memiliki keyword yang relevan dengan apa yang diketikan oleh user, maka akan disajikan dalam bentuk urutan random. Urutan-urutan ini memiliki banyak variable yang tidak menentu, namun berdasar hasil pengamatan kami, salah satunya adalah Relevansi dengan apa yang di inginkan oleh Audien.

Besar kemungkinan, jika sebuah website memenuhi kriteria paling relevan dari sebagian besar audien yang mengetikan query tersebut di Search Engine, maka website tersebut akan menempati urutan teratas di SERP, dan website lain yang kurang memenuhi kriteria relevansi dari sebagian besar audien, akan menempati urutan selanjutnya hingga ke bagian akhir halaman.

Contoh-Contoh Mesin Pencari

Begitu banyak contoh-contoh mesin pencari, namun kami akan spesifik membahas platform untuk mencari informasi yang dapat diakses oleh publik, berdasarkan market sharenya, berikut adalah daftarnya:

1.Google

Google merupakan Search Engine yang berhasil menempati urutan pertama dengan market share berkisar 92% di seluruh dunia. Sejak awal, Google memang berkomitmen untuk mengorganisasi informasi di seluruh dunia, membuatnya bisa diakses oleh siapa saja, dan memberikan manfaat.

Hal ini juga bisa dilihat dari hasil yang ditampilkan oleh Google, yang relevan dengan maksud, serta sesuai intensitas dari para user yang mencari informasi di dalamnya.

2. Bing

Di urutan ke-dua, Bing berhasil mengamankan posisi dengan market share berkisar 2% di seluruh dunia. Pengguna bing di dominasi oleh para pengguna OS Microsoft, yang secara default di browser Edge akan menampilkan bing sebagai default search enginenya.

Bing memiliki algoritma yang mirip seperti Google, dimana hasil yang ditampilkan memenuhi relevansi dari para pencari. Dan tampilan yang lebih clean, menjadikan user experience search engine ini tampak elegan.

3. Yahoo! dan Baidu

Di urutan ke-tiga dan ke-empat, dengan perolehan market share hampir sama, yaitu berkisar 1.5%, Yahoo! masih mengungguli Baidu sebagai search engine yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Terlebih, baidu masih dominan di gunakan oleh para pengguna di negara asalnya, yaitu Tiongkok.

Jika ditampilkan dalam bentuk data, maka berikut adalah visualisasi market share untuk masing-masing search engine yang ada di dunia, berdasarkan statcounter.com.

Data ini diambil sejak Maret 2021 hingga Maret 2022

Radius Arianto

Sangat antusias untuk terus belajar segala hal tentang Digital Marketing, terutama SEO yang selalu menantang. Berpengalaman lebih dari 9 Tahun membantu bisnis berkembang dengan strategi akusisi pengguna melalui channel organik.