Tahun ajaran baru sudah dimulai, ditengah kondisi new normal ini tentu pemerintah masih merekomendasikan agar aktivitas dilakukan secara terbatas, seperti menjaga jarak.

Namun berdasar berita yang kami kutip dari beberapa sumber berita, untuk sekolah-sekolah di kabupaten-kota yang masuk zona hijau, di izinkan untuk melakukan aktivitas tatap muka dalam proses KBMnya.

Mengajar Dari Rumah, sebuah inisasi untuk proses belajar mengajar secara daring.

Lalu Bagaimana untuk sekolah-sekolah yang berada di zona merah? Mau tidak mau opsi belajar secara daring dilakukan. Untuk itu, pemerintah bekerja-sama dengan google meluncurkan sebuah platform bernama Mengajar Dari Rumah.

Program ini di luncurkan oleh Google secara global, namun baru tahun 2020 ini diluncurkan versi bahasa Indonesianya.

Dalam platform ini, pengajar dan siswa bisa menemukan kumpulan alat, tips, dan materi pelatihan yang ditujukan untuk membantu para pengajar dan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh.

Secara umum, 62 juta siswa berada dalam kota dan kabupaten yang terdampak zona merah di Indonesia. Kondisi ini tentu memberikan tekanan besar bagi keluarga, sekolah, dan para guru di sekolah untuk tetap menyelenggarakan aktivitas belajar-mengajar yang efektif.

Lewat inisiatif yang dikembangkan oleh Google for Education dan dengan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), para pengajar dan siswa akan bisa mengakses materi pelajarannya di g.co/mengajardarirumah serta situs Bersama Hadapi Korona milik Kemendikbud.

Google juga telah membantu membuat domain khusus yang bisa mendukung 1,8 juta akun pengajar dan siswa di lebih dari 4.600 sekolah di Jakarta, sehingga mereka bisa mengakses G Suite for Education dengan lebih mudah.

Fitur G Suite for Education ini bisa dinikmati oleh semua sekolah, pengajar, dan siswa secara cuma-cuma. Seperti Google Meet untuk melakukan aktivitas tatap muka atau video conference.

Baca Juga : Tips Agar Video Call Lancar Tanpa Hambatan.

Google ikut Berkontribusi terhadap kelangsungan bisnis dan pemulihan ekonomi di Indonesia

Google juga telah menjabarkan langkah-langkah yang diambilnya untuk membantu kalangan bisnis di Indonesia. “Dampak dari wabah ini paling dirasakan oleh lebih dari 50 juta usaha kecil yang menjadi kekuatan inti ekonomi Indonesia, mulai dari warung dan losmen hingga restoran dan hotel. Kami ingin membantu mereka bertahan melalui krisis ini dan untuk selanjutnya bangkit kembali.” tambah Randy, managing director Google di Indonesia.

Google baru-baru ini telah mengumumkan komitmen sebesar $800 juta untuk membantu para pengusaha kecil mendapatkan akses ke bantuan finansial, hibah, dan kredit iklan. Di level lokal Google juga:

  • Mengalihkan Gapura Digital dan Women Will sepenuhnya ke kelas online, dengan mengadakan pelatihan keterampilan digital secara virtual setiap Senin sampai Kamis setiap minggu di 14 kota.
  • Menyambut 5.455 peserta Digital Entrepreneurship Academy pada minggu ini sebagai bagian dari program Digital Talent Scholarship Kementerian Komunikasi dan Informatika.
  • Bekerja sama dengan pemerintah dan LSM untuk mendukung upaya memulihkan dan membangun ketahanan ekonomi masyarakat, serta menggandakan jumlah donasi yang diberikan oleh karyawan kami hingga $10.000 per orang–termasuk penggalangan dana internal untuk membantu Indorelawan. Donasi dari para Googlers ini akan disalurkan sebagai bantuan makanan, suplemen kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya bagi komunitas yang kurang mampu.
  • Menyediakan kredit Google Maps API bagi developer dan organisasi nonprofit serta Google Ads Grants bagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu penyebaran pengumuman layanan masyarakat penting yang terkait dengan pencegahan dan penyebaran COVID-19.
  • Melalui Google Cloud, menyediakan layanan Jaringan Penayangan Konten dan kredit Google Cloud Platform ke BNPB untuk membantu agar situs covid19.go.id bisa berjalan dengan stabil. Google Cloud juga menyediakan infrastruktur teknologi bagi Ruangguru, yang membuka layanan sekolah online gratis yang diakses oleh lebih dari 1 juta pengguna pada hari pertamanya, serta membantu menyediakan layanan tak terputus bagi jutaan penjual dan pengguna Tokopedia di seluruh Indonesia.

Radius Arianto

Sangat antusias untuk terus belajar segala hal tentang Digital Marketing, terutama SEO yang selalu menantang. Berpengalaman lebih dari 9 Tahun membantu bisnis berkembang dengan strategi akusisi pengguna melalui channel organik.